Bagi anda pecinta kisah inspiratif, ada banyak hal biasanya yang dilalui oleh sang tokoh
inspiratif favorit. Tak lebih dan kurang mereka mengalami hal jatuh-bangun, letih, lesu dan
tak bersemangat dalam mencapai impian mereka.
Melalui kisah tersebut, kita bisa mengambil pelajaran hidup mulai dari merintis karir,
menghadapi masalah hidup, hingga bangkit kembali dari keterpurukan.
Andi Taufan Garuda Putra adalah seorang pria inspiratif berasal dari Kota Bogor, Jawa
Barat. Ia berhasil mendirikan sebuah lembaga keuangan mikro yang diberi nama Amartha
Microfinance yang menyediakan layanan keuangan bagi masyarakat miskin. Kisah
inspiratifnya tidak semata-mata langsung mendulang kesuksesan, ada banyak hal yang ia
alami sehingga bisa menjadi inspiratif bagi banyak orang.
TERBUKANYA LAYANAN KEUANGAN UNTUK PEREMPUAN PENGUSAHA MIKRO DI DESA.
Berawal dari keprihatinan saat menyaksikan masyarakat miskin dengan penghasilan rendah
kesulitan mengakses bantuan keuangan, terkhusus bagi perempuan pengusaha mikro di
desa – desa seluruh Indonesia.
Jika sampai saat ini masyarakat miskin dengan penghasilan rendah kesulitan mengakses
bantuan keuangan, kira – ira apa yang akan terjadi di Indonesia?
Demi menciptakan Lembaga keuangan mikro, Andi Taufan Garuda Putra memutuskan
untuk keluar dari pekerjaanya sebagai karyawan IBM Global Business Services, untuk
melakukan sesuatu yang lebih bernilai bagi rakyat kecil. Mulai dari melakukan riset hingga
sampai ke eksekusi. Akhirnya alumni Manajemen Bisnis ITB lulusan tahun 2008 itupun
mendirikan Lembaga keuangan mikro yang diberi nama Amartha Microfinance menyediakan
layanan keuangan bagi masyarakat miskin.
Mulanya, taufan hanya memberikan pinjaman kepada 20 orang, tak disangka pertumbuhan
grafik peminjam semakin lama semakin banyak, ada 200 orang peminjam. Pada 2011, ia
mulai meluaskan pendanaan untuk desa-desa lain di Bogor. Selain di Ciseeng, Amartha
juga mempunyai cabang di Jasinga, Tenjo, Bojong Akbar, dan Kemang. Amartha telah
memiliki 40 karyawan. Sampai tahun 2015, Amartha mengembangkan sayapnya hingga
seluruh wilayah Jawa Barat.
DARI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO MENJADI PEER TO PEER LENDING.
Pada 2016, saat ia resmi menyandang gelar Master of Public Administration dari Harvard
University dan didukung dengan Amartha Microfinance yang banyak memiliki nasabah,
Taufan mengubah Amartha dari Lembaga keuangan mikro konvesional menjadi peer to peer
lending yang menghubungkan investor dengan usaha mikro perempuan di pedesaan
melalui pemanfaatan teknologi, sehingga diperhitungkan menjadi fintech lending di
Indonesia
Pada 2017, Mandiri Capital Indonesia (MCI), anak usaha Bank Mandiri menyuntikkan dana
kepada Amartha, PT Amartha Mikro Fintek menargetkan dapat menyalurkan dana 2,6 triliun
atau meningkat 136,4% pada 2021. SEbelumnya Amartha sempat mendapatkan pendanaan
dari Amerika Serikat Lendable.Inc US$ 50 juta atau setara dengan Rp 696 miliar.
Pada 2021, perusahaan yang bergerak di bidang pengusaha mikro perempuan memiliki
target memberikan dana kepada 650 ribu perempuan pengusaha mikro yang ada di
pedesaan. Jika di akumulasikan telah menambah total mitra usaha yang diberdayakan
sebanyak 1 juta mitra usaha. Kedepannya, Amartha akan meluaskan usahanya hingga ke
NTB dan NTT.
Dari kisah diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Setiap usaha yang dilakukan dengan penuh kerja keras, tanggung jawab, dan
perenanaan yang matang akan selalu memberikan hasil yang baik.
2. Dalam setiap proses usaha yang sedang dijalani, ikutilah prosesnya, sikapi dengan
bijak, dan terus berusaha mencari solusi yang terbaik untuk setiap impian yang ingin
dicapai.
Comments
Post a Comment